Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Sabtu, 29 Oktober 2011

Sabtu, 29 Oktober 2011

Jadilah Manusia yang Tenang

Diposkan olehDPC PKS PIYUNGANdiSenin, Juli 11, 2011

كُنْ هَادِئًا
Jadilah Manusia yang Tenang

(Oleh: Musyafa Ahmad Rahim, Ketua Kaderisasi DPP PKS)

اَلْهُدُوْءُ سِمَةٌ مِنْ سِمَاتِ النَّجَاحِ
وَالْهُدُوْءُ تَعْبِيْرٌ عَنْ شَخْصِيَّةٍ قَوِيَّةِ وَمُتَمَاسِكَةٍ
وَالْهُدُوْءُ عُنْوَانُ لإِنْسَانٍ وَاعٍ وَمُتَحَضِّرٍ

Tenang adalah satu dari sekian banyak karakter kesuksesan.
Tenang adalah ekspresi dari kepribadian yang kuat dan solid.
Tenang adalah simbol bagi seorang manusia yang sadar (ngeh) dan maju (bukan kampungan).

وَبِالْعَكْسِ تَمَامًا
ذَلِكَ اْلإِنْسَانُ اَلَّذِيْ يَثُوْرُ لأَتْفَهِ اْلأَسْبَابِ
وَيَهِيْجُ لأَسْخَفِ اْلأُمُوْرِ
إِنَّهُ يُعَبِّرُ عَنْ إِنْسَانٍ ضَعِيْفِ الشَّخْصِيَّةِ
ضَعِيْفِ الْعَقْلِ وَضَعِيْفِ اْلإِرَادَةِ

Kebalikannya seratus delapan puluh derajat
Seorang manusia yang berang (marah besar) oleh penyebab yang remeh temeh.
Bereaksi secara berlebih terhadap urusan yang sepele.
Adalah ekspresi dari seorang manusia yang lemah kepribadiannya.
Lemah akalnya dan lemah kemauannya.

إِنَّ أَرْفَعَ دَرَجَاتِ الْحِكْمَةِ اَلْبَشَرِيَّةِ هِيَ مَعْرِفَةُ مُسَايَرَةِ الظُّرُوْفِ وَخَلْقِ سَكِيْنَةٍ وَهُدُوْءٍ دَاخِلِيَّيْنِ عَلَى الرَّغْمِ مِنَ الْعَوَاصِفِ اَلْخَارِجِيَّةِ

“Sesungguhnya, kedudukan hikmah (kebijaksanaan, wisdom) seorang manusia yang paling tinggi adalah pengetahuannya dalam mengarungi berbagai situasi dan kondisi dan kemampuan menciptakan ketenangan dan ketenteraman dalam internal dirinya, meskipun banyak badai menerjangnya dari luar.”

يَقُوْلُ عُلَمَاءَ النَّفْسِ
إِنَّ اْلإِنْسَانَ اَلَّذِيْ يَغْضَبُ لأَتْفَهِ اْلأَسْبَابِ هُوَ إِنْسَانٌ رَكِيْكُ الشَّخْصِيَّةِ
تَمَامًا كَالشَّجَرَةِ اَلضَّعِيْفَةِ اَلَّتِيْ تُؤَثِّرُ عَلَيْهَا أَبْسَطُ هَبَّةٍ مِنَ الرِّيْحِ

Pakar psikologi berkata:
Sesunguhnya, manusia yang marah oleh penyebab yang remeh temeh adalah seorang manusia yang ringkih.
Persis seperti pohon yang lemah, sedikit hembusan angin mempengaruhinya.

أَمَّا اْلإِنْسَانُ اَلْقَوِيُّ
كَالشَّجَرَةِ اَلْقَوِيَّةِ؛ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ
تَمْتَدُّ جُذُوْرُهَا إِلَى أَعْمَاقِ اْلأَرْضِ حَيْثُ تَزْدَادُ ثَبَاتًا كُلَّمَا عَصَفَتِ الرِّيَاحُ بِهَا

Adapun seorang manusia yang kuat
Ibarat pohon yang kuat; dimana pokoknya kokoh, cabang dan dahannya menjulang ke angkasa. Akar-akarnya menghunjam jauh ke dalam bumi, sehingga, hembusan angin yang kuat semakin membuatnya tegar dan kokoh.

وَاْلإِنْسَانُ اَلْهَادِئُ
هُوَ الَّذِيْ يَسْتَطِيْعُ أَنْ يَفُوْزَ بِقُلُوْبِ اْلآخَرِيْنَ
وَيَنَالُ إِعْجَابَهُمْ

Dan seorang manusia yang tenang adalah
Manusia yang mampu meraih simpati dan hati orang lain
Mampu mendapatkan kekaguman mereka

ثَمَّةَ مَثَلٌ قَدِيْمٌ يَقُوْلُ
إِنَّ نُقْطَةً مِنَ الْعَسَلِ تَصِيْدُ مِنَ الذُّبَابِ أَكْثَرُ مِمَّا يَصِيْدُ بِرْمِيْلٌ مِنَ الْعَلْقَمِ

Oleh karena itu, dalam hal ini, ada peribahasa lama mengatakan:
“Satu tetes madu dapat menjerat lalat, jauh lebih kuat kemampuan jeratannya dibandingkan dengan satu drim empedu".

وَكَذَلِكَ الْحَالُ مَعَ الْبَشَرِ
إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَكْسِبَ شَخْصًا إِلَى جَانِبِكَ فَأَقْنِعْهُ أَوَّلاً بِأَنَّكَ صَدِيْقُهُ اَلْمُخْلِصُ
فَهَذِهِ نُقْطَةٌ مِنَ الْعَسَلِ تَصِيْدُ قَلْبَهُ

Demikian halnya dengan manusia
Jika engkau bermaksud meraih simpati orang lain, maka, pertama kali pastikan bahwa engkau adalah temannya yang tulus.
Ketulusan ini ibaratnya adalah satu tetes madu yang menjerat hatinya
Itulah jalan satu-satunya untuk meraih hatinya.

وَتِلْكَ وَحْدَهَا هِيَ اَلطَّرِيْقُ اَلْمُؤَدِّيَةُ إِلَى قَلْبِهِ
فَالْهُدُوْءُ بِكُلِّ مَا يَعْنِيْهِ مِنْ مَعْنًى قَادِرٌ عَلَى صُنْعِ الْعَجَائِبِ وَالتَّأْثِيْرِ حَتَّى عَلَى النُّفُوْسِ اَلْغَلِيْظَةِ

Sikap tenang, dengan seluruh makna yang dikandung olehnya, mampu membuat banyak keajaiban dan pengaruh terhadap jiwa yang keras sekalipun.

إِذاً، كُنْ هَادِئاً فِيْ تَعَامُلِكَ مَعَ اْلآخَرِيْنَ
اِسْتَخْدِمْ لَبَاقَتَكَ مَعَ الْمُسِيْئِيْنَ إِلَيْكَ
تَكَلَّمْ بِعِبَارَاتٍ وُدِّيَّةٍ وَرَزِيْنَةٍ
فَهَذَا هُوَ أَقْصَرُ الطُّرُقِ لِكَسْبِ اْلآخَرِيْنَ
وَنَيْلِ إِعْجَابِهِمْ وَالْوُصُوْلِ لِلنَّجَاحِ

Jadi, jadilah manusia yang tenang saat berinteraksi dengan orang lain
Pergunakan kebijakanmu terhadap orang-orang yang berbuat buruk kepadamu
Berbicaralah dengan kosa kata yang mengekspresikan kecintaan dan ketenangan
Hal ini adalah jalan terpendek untuk meraih hati orang lain
Mendapatkan kekaguman mereka dan jalan menuju sukses

بِهُدُوْءٍ .. وَعَقْلاَنِيَّةٍ فِيْ عِلاَقَاتِكَ .. وَحَيَاتِكَ الْعَامَّةِ

Caranya: tenang .. logis dalam menjalin hubungan .. dan ikuti kehidupan pada umumnya atau lazimnya



*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia

posting ulang oleh: pks klari karawang

Revolusi Arab Bisa Pudarkan Hegemoni AS

Oleh: Musthafa Abd Rahman*

TEWASNYA mantan penguasa Libya, Moammar Khadafy, Kamis (20/10), memperpanjang daftar pemimpin Arab yang tersingkir akibat gelombang revolusi, atau sering disebut pula Musim Semi Arab (Arab Spring).

Ini dimulai dari revolusi Tunisia yang memaksa Presiden Zein Abidine Ben Ali lari tunggang langgang ke Arab Saudi pada Januari lalu. Kejadian serupa menimpa Presiden Mesir Hosni Mubarak yang dipaksa lengser pada Februari lalu dan kini dalam proses pengadilan di Kairo.

Salah satu isu yang kini terus menjadi sorotan, bahkan menjadi polemik, adalah tentang peran asing, khususnya AS, di balik revolusi Arab itu. Tentu tidak bisa dimungkiri dukungan kuat AS dan Barat terhadap revolusi Arab.

Presiden AS Barack Obama, misalnya, secara tegas meminta Presiden Hosni Mubarak mundur saat revolusi Mesir pada Februari. Obama kini juga meminta Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dan Presiden Suriah Bashar al-Assad mundur.

Andil AS dalam penumbangan rezim Khadafy di Libya tak kalah besar. AS tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk operasi militer bagi perlindungan warga sipil di Libya. Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir ini, AS mengerahkan pesawat tanpa awak, Predator, untuk memburu pasukan loyalis Khadafy.

Dukungan AS dan Barat terhadap revolusi Arab itu bukan tanpa pamrih. AS dan Barat yang selama ini dikenal pendukung kuat rezim-rezim diktator Arab tiba-tiba berubah arah. AS dan Barat tampaknya segera menyadari, percuma mempertahankan kapal yang sudah mau tenggelam.

Mereka pun segera membonceng gerakan revolusi rakyat, yang dimulai dari Tunisia, diikuti Mesir, Libya, Yaman, dan Suriah. Tujuannya adalah agar AS dan Barat tidak kehilangan pengaruh di kawasan strategis itu (Timur Tengah).

Akan tetapi, banyak analisis di Timur Tengah menyebutkan, perubahan sikap AS dan Barat itu sangat spekulatif. Belum tentu pemain-pemain baru Timur Tengah yang lahir dari hasil pemilu demokratis nanti bersedia menjalin hubungan istimewa dengan Barat, khususnya AS.

Pasalnya, sistem pengambilan keputusan Pemerintah Arab baru mendatang akan berubah total. Opini publik akan menjadi barometer dalam pengambilan keputusan. Adapun opini publik di dunia Arab justru cenderung melihat negatif peran AS selama ini. Arab tidak simpati kepada AS lewat isu Palestina, dan prahara terorisme yang dianggap berlebihan sejak peristiwa serangan 11 September 2001 di AS.

Karena itu, mulai muncul analisis tentang kemungkinan mundurnya peran AS dan Barat di dunia Arab pascarevolusi. AS tampaknya sudah mengantisipasi tentang risiko kemerosotan pengaruhnya di kawasan strategis itu.

AS pun kini melakukan pertarungan dengan melobi kekuatan-kekuatan internal di Tunisia, Mesir, dan Libya agar mereka bersedia menjadi bumper bagi kepentingan AS di negara- negara tersebut.

Dekati media besar

Di Mesir, AS mendekati media massa berpengaruh, seperti beberapa televisi satelit dan media cetak milik pengusaha yang dekat dengan AS, serta sejumlah politisi pro-Barat. Bahkan, AS juga melakukan kontak intensif dengan Ikhwanul Muslimin (Persaudaraan Muslimin) yang diperkirakan akan menjadi salah satu pemain utama di pentas politik Mesir mendatang.

Untuk Libya, Pemerintah AS segera mencairkan pula aset- aset Libya di AS yang sebelumnya dibekukan, yakni sebanyak 1,5 miliar dollar AS. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dalam kunjungannya ke Tripoli, Selasa (18/10), juga berjanji akan menggelontorkan bantuan 40 juta dollar AS untuk mendukung program keamanan di Libya.

Di Suriah, AS memilih berada di belakang Turki untuk mendukung gerakan revolusi rakyat melawan rezim Presiden Bashar al-Assad. AS berada di balik manuver-manuver oposisi Suriah yang sebagian besar bertitik tolak dari Turki. Pembentukan Dewan Transisi Nasional Suriah, misalnya, dideklarasikan di Istanbul, Turki, pada akhir September. Deklarasi ini juga mendapatkan dukungan penuh dari AS.

Meski demikian, manuver- manuver AS itu tetap belum menjamin terlindunginya kepentingan AS di Timur Tengah, seperti terjadi pada era kepemimpinan para rezim diktator.

AS dituntut harus mengubah kebijakan makro di Timur Tengah, terutama menyangkut isu Palestina, jika kepentingannya di kawasan itu tetap terpelihara. Kemarahan opini Arab terhadap AS sudah luar biasa. Ini adalah akibat dukungan tanpa batas AS terhadap Israel sejak negara Israel berdiri pada tahun 1948 hingga saat ini.

Keunggulan militer Israel secara mutlak hingga bisa memenangi semua perang melawan Arab hanya terjadi lantaran dukungan tanpa batas AS kepada Israel itu. AS kini lagi-lagi berusaha dengan segala cara untuk menghentikan program nuklir Iran agar Israel tetap memegang hegemoni dalam persenjataan nuklir di Timur Tengah.

AS dan Barat, bahkan Israel, harus sadar bahwa perubahan besar telah terjadi di Timur Tengah saat ini. Kasus serangan massa Mesir terhadap kantor Kedubes Israel di Kairo pada pertengahan September menunjukkan adanya perubahan besar di Mesir saat ini.

Pernyataan Perdana Menteri (PM) Mesir Essam Sharaf kepada televisi Turki dan Mesir pada pertengahan September lalu tentang perjanjian damai Camp David juga merupakan peringatan terhadap Israel.

Sharaf saat itu menegaskan, perjanjian damai Camp David pada tahun 1979 antara Mesir dan Israel bukan hal yang sakral. Perjanjian itu masih bisa didiskusikan kembali dan diamandemen untuk kepentingan perdamaian.

Bisa dibayangkan, PM Sharaf hanya seorang PM yang ditunjuk dewan agung militer yang berkuasa di Mesir. Namun, dia berani mengeluarkan pernyataan seperti itu. Jika pemerintah baru kelak terpilih secara demokratis, tentu pemimpin akan lebih berani melakukan apa saja, termasuk membekukan perjanjian damai Camp David, jika hal itu menjadi tuntutan rakyat Mesir.

Kasus hubungan Turki-Israel adalah contoh lain. PM Turki Recep Tayyip Erdogan berani menurunkan tingkat hubungan Israel-Turki hingga tingkat paling rendah, yakni tingkat sekretaris II. Turki melakukan ini setelah Israel menolak meminta maaf atas kasus penyerangan kapal Mavi Marmara bulan Mei tahun lalu.

Pemerintahan di negara-negara Arab mendatang yang lahir dari revolusi rakyat pasti akan berani mengambil keputusan besar terhadap AS ataupun Israel. Keberanian akan memuncak jika AS ataupun Israel tidak mengubah kebijakan klasik yang cenderung keras dan suka mendikte.

Oleh sebab itu, tak ada pilihan bagi AS, kecuali harus mengubah kebijakan makro di Timur Tengah, khususnya yang menyangkut isu Palestina, jika tak ingin kehilangan segalanya di Timur Tengah pasca-revolusi.

Tercapainya transaksi Gilad Shalit pekan lalu antara Israel dan Hamas merupakan percikan kecil yang positif akibat perubahan sikap Israel ke arah yang lebih lunak. Transaksi tersebut adalah menukarkan serdadu Israel, Gilad Shalit, yang disekap Hamas sejak tahun 2006 dengan 1.027 tahanan Palestina. Tercapainya transaksi tersebut tentu tak lepas dari adanya perubahan situasi di kawasan akibat revolusi Arab.

Tuntutan berikutnya adalah kesediaan Israel untuk bersikap atau menjadi lebih lunak dalam perundingan damai dengan Palestina. Perundingan ini perlu untuk membuka jalan bagi berdirinya negara Palestina di atas tanah tahun 1967 dengan ibu kota Jerusalem Timur.

Dalam hal ini, AS bisa berperan dengan menekan Israel demi terwujudnya negara Palestina tersebut. Dengan demikian, AS berharap kepentingan AS dan Israel di Timur Tengah tetap terjaga pascarevolusi.***

*)KOMPAS.com


*posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia

*re-posted by: pks klari karawang

"Jayalah Pemuda Jawa Barat"

oleh Ahmad Heryawan pada 28 Oktober 2011 jam 9:07

Mengenang tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda sebaiknya tidak hanya mengingat sejarahnya. Tapi ada pelajaran mahal yang harus terus dilesatarikan oleh masyarakat, khususnya generasi muda. Yakni mengisi kemerdekaan. Sebab merebut kemerdekaan sudah dilakukan oleh para pejuang dahulu kala dengan senjata. "Tugas kita sekarang bukan lagi merebut kemerdekaan, karena sudah merdeka, tapi bagaimana kita mengisi kemerdekaan. Kalau pelajar, mengisi kemerdekaan pasti dengan belajar dengan sungguh-sungguh. Kalau pekerja ya bekerja dengan maksimal. Karya para generasi pemuda kan membangun negara ini," ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan.


sumber:http://www.facebook.com/notes/ahmad-heryawan/jayalah-pemuda-jawa-barat

Rabu, 26 Oktober 2011

Rabu, 26 Oktober 2011

Soal Koalisi, PKS Segera Tentukan Sikap

26 Oct 2011 | 18:00 WIB
JAKARTA – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq menyatakan partai yang dipimpinnya segera menentukan sikap apakah tetap di koalisi atau keluar pasca-reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II lalu.


Namun, dia belum memastikan waktu keputusan itu akan diambil. Menurut Luthfi, sikap tersebut akan diputuskan Majelis Syura. “Sampai saat ini PKS belum menentukan sikap. Jadi, sikap kami belum final,” ungkap Lutfi saat berkunjung ke Kantor SINDO di MNC Tower, Jakarta, kemarin.


Dia menjelaskan, sebelum diputuskan Majelis Syura,DPP PKS akan terlebih dulu menyetor laporan lengkap mengenai perjalanan koalisi hingga dinamika terakhir dalam koalisi, termasuk hubungan dengan Presiden SBY dan Partai Demokrat. Menurut Luthfi, ada beberapa pertimbangan terkait penentuan masa depan PKS di koalisi.


Selain karena pertimbangan eskalasi politik, PKS juga sangat mempertimbangkan kepentingan nasional. Dia menekankan, sikap yang diambil PKS tentu tidak akan terlepas dari kepentingan nasional dan masyarakat. Pihaknya tidak khawatir meski harus kehilangan menteri. Luthfi mengungkapkan, PKS tidak menggantungkan pendanaan parpol kepada menteri-menterinya di KIB II.


sumber:http://pk-sejahtera.org/content/soal-koalisi-pks-segera-tentukan-sikap

Minggu, 23 Oktober 2011

Minggu, 23 Oktober 2011

Suharna Surapranata, Teladan di Semua Mihwar Dakwah

22 Oct 2011 | 12:15 WIB
Islamedia - Gonjang-ganjing reshuffle kabinet banyak mendapatkan sorotan media akhir-akhir ini. Banyak media menilai PKS emosional mensikapi reshuffle ini lantaran seorang menterinya terkena dampak, harus meninggalkan kursi kementrian untuk diganti personal lain. Benarkah ada sikap emosional menghadapi reshuffle tersebut, dan bagaimana sikap Menteri yang terkena reshuffle ?

Menteri dari PKS yang terkena reshuffle itu adalah Suharna Surapranata. Apakah ia emosional menghadapi peristiwa ini ? Ah, berlebihan pertanyaan itu. Kang Harna, panggilan akrab sang menteri, ternyata biasa saja. Bersikap sangat arif dan tenang, sama sekali tidak ada kesan emosional.


Belum Pengumuman, Sudah Berpamitan

Bagi banyak kalangan, jabatan menteri dianggap sebagai sebuah posisi yang prestis dan terhormat, maka banyak orang berebut mendapatkannya. Oleh karena itu, bagi sebagian menteri, reshuffle sungguh merupakan tamparan dan menjadi momok yang sangat menakutkan. Namun tidak demikian dengan Kang Harna. Mantan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS ini menganggap posisi menteri adalah amanah dakwah. Maka sebagai bagian utuh dari proses dakwah, ia siap ditempatkan dimanapun pos-pos yang bisa menjadi lahan baginya untuk berkontribusi secara optimal.

Begitu isu reshuffle sudah kian menghangat, dan sudah ada isyarat dari Istana Negara bahwa dirinya akan diganti, ia langsung menyiapkan segala sesuatu. Selasa pagi, 18 Oktober 2011, Kang Harna memimpin Rapim Menristek yang dihadiri para pejabat di lingkungan Kementrian. Pada Rapim tersebut, Kang Harna menyampaikan bahwa dirinya akan segera diganti oleh personal lain yang akan ditunjuk oleh Presiden SBY. Oleh karena itu Kang Harna menyampaikan kalimat pamitan dan beberapa pesan.

Tentu saja pernyataan tersebut sangat mengejutkan para pejabat di lingkungan kementrian Ristek, karena belum ada pengumuman resmi dari Presiden SBY terkait reshuffle. Banyak kalangan pejabat di kementrian yang merasa tidak percaya atas informasi tersebut. Selama ini hubungan sang menteri maupun kementrian Ristek dengan Presiden SBY baik-baik saja, tidak ada masalah atau kasus apapun yang layak dipersoalkan. Bahkan ada banyak kemajuan serta prestasi di Kementrian Ristek selama dipimpin Kang Harna.

Apalagi jika dibandingkan dengan beberapa kementrian lainnya yang tengah ada kasus, atau mendapatkan “raport merah” dari UKP4, atau ada masalah dengan laporan keuangan kementrian. Justru Kementrian Ristek posisinya aman-aman saja, bahkan mendapatkan nilai bagus, maka pernyataan pamit Kang Harna sangat mengejutkan para pejabat dan staf di lingkungan Kementrian Ristek.

Bukan hanya pamitan di forum resmi tersebut, namun Kang Harna juga mengunjungi seluruh lantai dan memasuki ruangan-ruangan untuk menyapa sekaligus berpamitan dengan para pegawai di lingkungan kementrian Ristek. Benar-benar kejutan, karena tidak menyangka Kang Harna menyapa mereka dan berdialog dengan para staf, sekaligus berpamitan. Kang Harna sudah pamit padahal reshuffle belum diumumkan SBY, sehingga belum ada kepastian apakah Menristek diganti atau tidak.

Para pegawai di lingkungan Kementrian Ristek memanfaatkan momentum itu untuk bersalaman dan berpotret bersama sang Menteri. Ya, Menteri Ristek di hari terakhir pengabdiannya. Sebagian pegawai bahkan terharu dan meneteskan air mata karena tidak menyangka Kang Harna akan segera meninggalkan mereka.

Usai mengungkapkan pamit, Kang Harna menyampaikan beberapa pesan kepada para pejabat dan staf di lingkungan Kementrian Ristek, bahwa jabatan itu hanya amanah yang setiap saat bisa selesai. Beliau mengatakan reshuffle Menristek itu hanya pindah nakhoda, karena semuanya sudah tersedia, seperti undang-undang, visi, misi kementrian dan perangkat lainnya. Untuk itulah Kang Harna meminta semua pejabat dan staf bekerja semakin profesional bersama menteri baru nantinya.


Telah Selesai Berkemas

Sesungguhnya, semenjak isu reshuffle bergulir, Kang Harna sudah memerintahkan kepada para staf khusus beliau untuk segera berkemas. Demikianlah Kang Harna menyikapi setiap ada isu reshuffle. Seakan sudah memastikan bahwa dirinya yang akan terkena. Hal sama beliau lakukan saat ada isu reshuffle setahun yang lalu, beliau sudah memerintahkan staf untuk berkemas. Namun ternyata waktu itu tidak jadi ada reshuffle.

Para staf segera melakukan perapihan di kantor Kementrian Ristek, dengan memilah barang-barang. Kang Harna berpesan agar cermat dalam melakukan packing. Jangan ada barang kementrian yang terbawa, dan jangan ada barang pribadi yang tertinggal. Hingga hari Senin 17 Oktober 2011, packing sudah selesai dilakukan oleh para staf. Barang-barang sudah dikemas dengan rapi dan tinggal membawa pergi.


Pulang Dengan Mobil Pribadi

Usai berpamitan dan berpesan dengan pejabat dan staf di lingkungan Kementrian, Kang Harna pun pulang. Luar biasa, siang itu, Selasa 18 Oktober 2011, beliau pulang mengendarai mobil pribadi. Mobil dinas Menristek beliau parkir di kantor, kunci serta seluruh perlengkapan mobil sudah dititipkan kepada pegawai yang berwenang.

Para pejabat yang melepas beliau semakin heran. Seseorang bertanya, “Mengapa tidak menggunakan mobil menteri?” Kang Harna menjawab, “Saya sudah pamitan. Itu jatah mobil menteri baru nanti”, jawab beliau.

Sebuah keteladanan yang luar biasa. Betapa banyak pejabat yang ingin selalu menikmati bahkan memiliki fasilitas dinas. Kalau perlu tidak dikembalikan, walaupun tidak lagi menjabat. Tidak demikian dengan kader senior PKS ini. Kang Harna memberikan contoh perilaku politik yang santun, beradab dan bertanggung jawab. Kang Harna simbol kesalihan seorang pejabat negera setingkat menteri.

Tidak perlu menunggu pengumuman resmi. Beliau sudah berpamitan. Beliau sudah mengemas semua barang. Beliau sudah menyerahkan mobil kementrian. Maka, siang hari itu, sejarah perpolitikan di Indonesia mencatat, seorang Menteri yang menuntaskan pekerjaan di hari terakhir tugasnya, dengan sempurna.

Luar biasa. Sikap konsistensi kepada keyakinan, sikap kesederhanaan, sikap kehati-hatian telah dicontohkan. Sejarah perpolitikan Indonesia harus mencatat peristiwa ini, sebagai pelajaran bagi seluruh pejabat di republik ini.


Mengembalikan Rumah Dinas

Kemana Kang Harna setelah selesai pamitan di Kantor Kementrian Ristek ? Selasa siang itu, 18 Oktober 2011, dengan menggunakan mobil pribadinya, Kang Harna langsung menuju rumah Dinas Menristek. Beliau meneliti kondisi rumah, dan memastikan bahwa rumah dinas tersebut sudah berada dalam kondisi rapi. Beliau memasuki rumah dan melihat semua bagian dan ruangan dengan detail. Jangan ada barang-barang milik dinas yang terbawa, dan jangan ada barang milik beliau yang tertinggal.

Setelah memastikan bahwa semua sudah beres dan rapi, beliaupun meninggalkan rumah dinas Menristek. Beliau ingin memastikan bahwa rumah dinas tersebut besok pagi sudah siap ditempati Menristek yang baru. Luar biasa, sebuah sikap kesederhanaan dan kehati-hatian yang pantas diteladani oleh semua masyarakat dan bangsa, khususnya bagi para pejabat negara.

Lagi-lagi, sejarah perpolitikan di Indonesia harus mengabadikan peristiwa ini. Sebuah pendidikan politik bagi para pejabat di seluruh level, agar bersikap profesional, sederhana dan bersahaja.


Mengganti KTP

Masih ada yang kurang, siang itu. Usai meneliti rumah dinas, Kang Harna segera meluncur ke Kantor Kelurahan. Apa yang beliau lakukan ? Ternyata beliau mengurus pergantian KTP.

Dalam KTP yang beliau miliki selama menjabat menjadi Menristek, tertulis identitas “Menteri” di KTP tersebut. Maka Kang Harna ingin semua selesai pada hari itu pula, Selasa 18 Oktober 2011, sebelum ada pengumuman resmi reshuffle kabinet. Beliau meminta agar dibuatkan KTP baru dengan identitas yang baru pula, karena besok pagi beliau sudah bukan Menteri.

Lega. Kang Harna menyelesaikan pembuatan KTP baru. Apa yang berbeda dari KTP tersebut ? Kalau semula tertulis identitas “Menteri” pada KTP beliau, sekarang tertulis “Wiraswasta” pada KTP yang baru.

Lagi-lagi, luar biasa Menteri yang satu ini. Perjalanan panjang dalam gerakan dakwah telah membentuknya memiliki karakter yang mulia. Beliau tidak ingin ada pemalsuan identitas. Beliau bukan lagi menteri, besok pagi. Maka tidak layak memiliki KTP yang bertuliskan identitas “Menteri”. Beliau ingin tampil dengan identitasnya yang asli, “Wiraswasta”. Bukan “Mantan Menteri”.


Jam 13.00 Sudah Selesai Semuanya

Ya, jam 13.00 wib hari Selasa 18 Oktober 2011, sudah selesai semua urusan Kang Harna. Sudah berpamitan dan memberi pesan di Kementrian Ristek. Sudah mengembalikan mobil dinas. Sudah meninggalkan dan merapikan rumah dinas. Sudah mengganti identitas di KTP. Lega, semua urusan sudah dibereskan. Rasanya tidak ada yang tersisa.

Masyaallah. Pengumuman reshuffle belum disampaikan. Belum ada kepastian apakah Kang Harna akan jadi diganti atau tidak. Namun semua urusan sudah dibereskan. Jika nanti malam Presiden SBY mengumumkan kabinet baru, dan ternyata dirinya benar-benar diganti, maka ia sudah menuntaskan seluruh urusannya. Tidak ada lagi yang menjadi bebannya.


Keluarga Menyambut Gembira

Kang Harna memang sudah dihubungi oleh Mensesneg Sudi Silalahi, yang menyampaikan pesan dari Presiden SBY bahwa dirinya akan diganti. Ia menerima pesan itu dengan perasaan “legowo”, tidak melakukan “pemberontakan” atau “perlawanan”. Misalnya dengan membuat pernyataan di media yang menyatakan bahwa dirinya dizalimi atau tidak terima kalau diganti, atau semacam itu. Tidak, sama sekali tidak.

Kang Harna justru mengirim kabar itu melalui sms kepada anak-anak beliau. Apa respon anak-anak atas berita itu ?

“Alhamdulillah Abi !” ini jawaban anak pertama.

“Alhamdulillah. Berarti Abi bakal lebih sering bersama kita. Kalau begitu kita perlu syukuran !” jawab anak kedua. Ya, semua keluarga menyambut gembira.

Dua tahun menjadi Menristek, membuat Kang Harna lebih sibuk daripada sebelumnya. Jam 06.00 wib Kang Harna sudah berada di kantor Kementrian Ristek. Ya pagi-pagi sekali beliau sudah berada di kantor, bahkan sering sebelum jam 06.00 wib beliau sudah masuk kantor. Setelah itu beliau berkegiatan di dalam kantor atau berkegiatan di luar lingkungan kantor Kementrian. Sore atau malam baru pulang ke rumah dinas.

Dengan irama kesibukan seperti itu, membuat beliau semakin jarang bertemu keluarga. Beliau ingin memberikan contoh teladan bagi semua pejabat, pegawai dan staf di lingkungan Kementrian Ristek, bahwa bekerja harus bersungguh-sungguh dan penuh dedikasi. Habis menunaikan shalat Subuh beliau sudah siap pergi ke kantor. Maka, sebelum jam 06.00 beliau sudah berada di ruangan Menristek. Kadang jam 05.30 sudah berada di ruang kerja kementrian.

Maka demikian bergembira anak-anak beliau, saat mendapat kabar bahwa Kang Harna akan digeser dari Menristek dan diganti personal lain yang ditunjuk Presiden SBY. Coba perhatikan respon spontan ini, “Alhamdulillah. Berarti Abi bakal lebih sering bersama kita. Kalau begitu kita perlu syukuran !”

Benar, malam harinya, Presiden SBY mengumumkan kabinet baru hasil reshuffle. Suharna Surapranata digantikan oleh Menristek yang baru, Gusti Muhammad Hatta.


Kinerja Kementrian

Penggantian Kang Harna dari Menristek sudah pasti bukan karena kinerja. Karena berdasarkan penilaian Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dan BPK, kinerja Menristek diakui bagus. Bahkan laporan keuangan Kementrian dibawah Kang Harna dinyatakan WTP selama dua tahun berturut-turut, maka renumerasi Kemenristek dipercepat tahun ini.

Nilai “Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP) adalah opini audit atas laporan keuangan yang paling bagus atau menempati posisi paling atas. Opini audit lainnya adalah “Wajar Dengan Pengecualian” (Qualified Opinion), “Tidak Memberikan Pendapat” (Disclaimer) dan “Tidak Wajar” (Adverse). Maka dengan melihat hasil penilaian UKP4 serta nilai WTP selama dua tahun di bawah kepemimpinan Kang Harna, menandakan kinerja Menristek tidak ada masalah.

Maka tatkala Presiden SBY mengumumkan kabinet hasil Reshuffle, dan ternyata Kang Harna keluar dari jajaran kementrian, publik layak bertanya, atas dasar apa pergantian itu ? “Sudahlah, tidak perlu diperdalam. Ini sudah terjadi”, jawab Kang Harna.

Seperti yang ditulis Kompas, “Kendati tak mengetahui alasan pasti terkait pencopotannya, mantan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata mengaku legawa. Tak lupa, politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengucapkan syukur karena telah memiliki kesempatan mengabdi kepada negara”.

"Saya juga merasa bersyukur bisa membantu Presiden selama dua tahun ini," kata Suharna kepada para wartawan di sela-sela upacara pelantikan menteri dan wakil menteri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/10/2011).

Ketika ditanya lebih rinci terkait detik-detik pencopotannya, Suharna enggan menceritakannya. Pencopotannya dipandang hak prerogatif Presiden sepenuhnya. Dirinya hanya mengaku menerima telepon dari Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.

"Sudahlah. Saya kira ini tidak perlu diperdalam. Ini sudah terjadi," ujarnya singkat.

Suharna mengatakan, selepas menjadi menteri, dirinya ingin kembali ke PKS dan membangun partai. Pencopotan Suharna yang secara resmi disampaikan Presiden di Istana Merdeka, Selasa (18/10/2011), turut mengurangi jatah kursi menteri partai dakwah tersebut. Demikian ulasan Kompas.

Bahkan, saat acara serah terima jabatan Menristek di kantor Kementrian, Kang Harna menyampaikan, “Saya pinjam pantun Pak Tifatul. Ayu Ting Ting naik Kopaja, yang penting kita tetap bekerja.” Itulah slogan yang sangat nyata. Dimanapun Kang Harna, pasti akan terus bekerja untuk masyarakat, bangsa dan negara.


Kang Harna di Mata Saya

Beliau orang yang ramah, santun dan bersahaja. Beliau salah seorang jajaran qiyadah dakwah yang memberikan contoh konsistensi dalam kehidupan. Kader senior dakwah yang menapaki jalan panjang dan terjal, menghantarkan dakwah dari ruang-ruang tertutup menuju ruang-ruang kenegaraan. Dan beliau sendiri mencontohkan bagaimana sikap seorang negarawan.

Beliau tidak pernah berambisi jabatan apapun, baik dalam organisasi maupun dalam jabatan publik. Saat beliau mendapatkan amanah menjadi salah seorang calon menteri yang diusulkan oleh PKS, kami semua mengetahui bahwa beliau keberatan dengan posisi itu. Beliau merasa ada lebih banyak kader dakwah yang tepat pada posisi kementrian. Namun, beliau juga memberikan contoh bahwa amanah harus dilaksanakan dengan segenap kemampuan.

Itulah yang sering saya katakan, “Posisi-posisi dalam dakwah ini datang dan pergi. Bisa datang, bisa pergi, bisa kembali lagi, bisa pula tidak pernah kembali. Bisa ‘iya’ bisa ‘tidak’. Iya menjadi pengurus, pejabat, pemimpin dan semacam itu; atau tidak menjadi pengurus, tidak menjadi pejabat, tidak menjadi pemimpin, tidak menjadi apapun yang bisa disebut”.

Kang Harna telah memberikan contoh kepada kita. Beliau tetap bekerja, dimanapun berada. Beliau selalu di jalan dakwah, selalu istiqamah, saat masih duduk di bangku kuliah, saat perintisan awal dakwah, saat mengalami masa-masa pertumbuhan dakwah yang sulit, dan bahkan akhirnya menjadi pejabat negara, dan sekarang kembali lagi menjadi masyarakat biasa. “Wiraswasta”, begitu pilihan identitas di KTP-nya.
Tidak menyalahkan sana menyalahkan sini, tidak emosi karena dicopot dari menteri, justru beliau menampakkan sikap yang rendah hati.

Luar biasa. Gemblengan perjalanan dakwah puluhan tahun telah menampa Kang Harna memiliki karakter yang sangat kuat. Layak diteladani oleh para kader, tentang kesederhanaan, tentang ketekunan, tentang dedikasi, tentang konsistensi, tentang kehati-hatian, tentang kesantunan, tentang profesionalitas kerja, tentang kemampuan adaptasi di segala mihwar, tentang sikap kenegarawanan, tentang komitmen kekaderan, tentang visi yang terang benderang, tentang platform pembangunan Indonesia yang jelas.

Banyak, teramat sangat banyak yang bisa kita pelajari dari kader senior yang satu ini. Saya salah seorang kader yang merasa bangga, memiliki senior yang memberikan keteladanan mulia kepada generasi berikutnya. Semoga semakin banyak kader berkualitas Suharna Surapranata.



Oleh : Cahyadi Takariawan
sumber:http://pk-sejahtera.org/content/suharna-surapranata-teladan-di-semua-mihwar-dakwah

Jumat, 14 Oktober 2011

Jumat, 14 Oktober 2011

DPR : Pemerintah Sudah Kebablasan Impor!

13 Oct 2011 | 14:00 WIB
2

Kondisi Perdagangan di Dalam Negeri saat ini benar-benar sudah tidak terkendali lagi, karena masuknya barang Impor yang sebenarnya bisa diproduksi secara berlimpah di dalam negeri, termasuk di dalamnya produk hasil pertanian. Demikian kesimpulan dari pernyataan yang disampaikan oleh Mahfudz Abdurrahman, Anggota Komisi VI DPR menanggapi aksi Demonstrasi Petani Kentang Selasa 11 Oktober 2011 kemarin.
"Benar-benar sudah kebablasan!. Saya tidak bisa bilang apa-apa lagi, kemarin Beras, Gula, Garam dan sekarang Kentang. Saya sedih melihat saudara-saudara kita Petani Kentang, jauh-jauh dari Jawa Tengah datang ke Jakarta berunjukrasa untuk memperjuangkan nasib mereka yang semakin terjepit.” Kata Mahfudz di Jakarta, Rabu (12/10).
Ketua DPP PKS ini juga meminta Presiden SBY memperhatikan kesulitan rakyatnya sebagai dampak dari kebijakan yang dibuat oleh bawahannya, dalam hal ini Menteri Perdagangan. Hal ini, menurut Mahfudz, karena sudah cukup banyak kesulitan yang dihadapi pedagang karena kebijakan Kementerian Perdagangan yang sudah kebablasan membuka kran Impor. "Kami di Komisi VI juga akan meminta penjelasan dari Menteri Perdagangan terkait Kebijakan Impornya, karena sekarang sudah benar-benar kebablasan.” tegasnya.
“Sebagus-bagusnya atau bahkan semurah-murahnya produk dari Luar Negeri, masih jauh lebih Berkah dan bermanfaat kalau kita berdayakan dan gunakan produk Dalam Negeri yang dihasilkan oleh saudara kita sendiri karena kita berkontribusi untuk menggerakkan Sektor Perekonomian Dalam Negeri". Demikian yang disampaikan Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Barat VI ini dalam pernyataan penutupnya.

sumber:http://www.pk-sejahtera.org/content/dpr-pemerintah-sudah-kebablasan-impor-

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates