Selasa, 23 Agustus 2011 13:51 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Anggota Komisi IV DPR RI Ma'mur Hasanuddin mengapresiasi pihak-pihak yang menyatakan perang terhadap buah impor. Menurut dia, seruan itu harus mendukung gerakan pengembangan pertanian Nusantara.
"Pemerintah seharusnya memberi dukungan kepada pihak-pihak yang telah menyatakan perang terhadap buah impor dengan mengembangkan kualitas buah lokal yang ribuan jenis hingga menempati posisi yang baik di hati pasar," ujar Ma'mur di Jakarta, Selasa.
Baru-baru ini salah satu pengelola pasar induk agribisnis (PIA) di Jawa Timur telah mengeluarkan dana 80 juta rupiah untuk membeli 9 ton buah impor untuk dibagikan kepada binatang. Ma'mur mengapresiasi tindakan pengelola PIA tersebut karena mata rantai buah impor akan terputus hingga ke tangan konsumen.
Buah-buahan lokal atau buah nusantara ini, tambah ma'mur, mulai dikampanyekan kembali oleh sebuah lembaga pendidikan tinggi (IPB) pada 10 juli 2011 lalu. Ini sebenarnya menjadi titik tolak yang baik pada pengembangan buah lokal karena pada saat itu menteri BUMN dan menteri pertanian hadir.
Menurut politisi PKS itu, kerja yang paling nyata yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam memerangi buah impor pada saat ini adalah menghentikan memfasilitasi masuknya buah impor dengan menghentikan ijin semua perusahaan yang akan mengimpor buah dari negara lain.
Selanjutnya bersihkan buah impor dari pasar dengan mengimbau pada seluruh pedagang besar atau retail untuk menarik buah impor yang di jual atau pemerintah membeli seluruh buah impor di pasar untuk dibagikan kepada binatang seperti yang dilakukan pengelola PIA di Sidoarjo, Jawa Timur.
sumber: www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis
"Pemerintah seharusnya memberi dukungan kepada pihak-pihak yang telah menyatakan perang terhadap buah impor dengan mengembangkan kualitas buah lokal yang ribuan jenis hingga menempati posisi yang baik di hati pasar," ujar Ma'mur di Jakarta, Selasa.
Baru-baru ini salah satu pengelola pasar induk agribisnis (PIA) di Jawa Timur telah mengeluarkan dana 80 juta rupiah untuk membeli 9 ton buah impor untuk dibagikan kepada binatang. Ma'mur mengapresiasi tindakan pengelola PIA tersebut karena mata rantai buah impor akan terputus hingga ke tangan konsumen.
Buah-buahan lokal atau buah nusantara ini, tambah ma'mur, mulai dikampanyekan kembali oleh sebuah lembaga pendidikan tinggi (IPB) pada 10 juli 2011 lalu. Ini sebenarnya menjadi titik tolak yang baik pada pengembangan buah lokal karena pada saat itu menteri BUMN dan menteri pertanian hadir.
Menurut politisi PKS itu, kerja yang paling nyata yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam memerangi buah impor pada saat ini adalah menghentikan memfasilitasi masuknya buah impor dengan menghentikan ijin semua perusahaan yang akan mengimpor buah dari negara lain.
Selanjutnya bersihkan buah impor dari pasar dengan mengimbau pada seluruh pedagang besar atau retail untuk menarik buah impor yang di jual atau pemerintah membeli seluruh buah impor di pasar untuk dibagikan kepada binatang seperti yang dilakukan pengelola PIA di Sidoarjo, Jawa Timur.
sumber: www.republika.co.id/berita/ekonomi/bisnis
0 komentar:
Posting Komentar